Kamis, 20 September 2012

A Bit Story from Akira

Diposting oleh Ai di 08.54

“Sekarang, setelah kalian mengoreksi kertas jawaban teman, kalian sebutkan nilainya, ya..” perintah Kurenai-sensei pada kami.
Saat ini adalah Onaji no Juugyou , dan kami saat ini sedang mengoreksi pekerjaan yang setengah jam lalu kami kerjakan. Dan inilah hasilnya.
“Hinata Hyuuga..”
“80, sensei.” jawab salah satu anak laki-laki yang ada dibelakang.
“Akira Tanaka..”
“85, sensei.”
“Kin Tsuchiko..”
“85, sensei.”
“Kaoru Tsukiyomi..”
“100, sensei..”
“Huwa..”
            Terdengar decak kagum dari teman-teman yang lain, aku hanya tersenyum simpul mendengar itu.
Seorang Kaoru Tsukiyomi bukanlah anak terpandai di kelas, tapi juga bukan anak terbodoh tentunya. Bahkan dia terkesan usil. Hebatnya dia termasuk anggota Shuukyoo. Memang bukan contoh yang baik sebagai seorang Shuukyoo, tapi kurasa dia anak yang istimewa. Entah apa yang kulihat dari bocah satu ini, tapi aku cukup mengaguminya. Ingat, hanya mengagumi. Setidaknya itulah yang kurasakan sekarang. Tak lebih, iya tak lebih. Kenapa aku jadi meyakinkan diriku sendiri. Back to the topic..
Kembali ke Kaoru-kun, anak yang istimewa? Yap, yap dia sering mendapat nilai yang cukup baik. Pribadinya yang cukup lucu itu sering membuatku tersenyum simpul. Dan satu hal lagi. Dia berbeda. Berbeda dari yang lainnya. Tapi hebatnya, dia tidak malu dan takut akan perbedaan itu. Bahkan terlihat dia memang sengaja memperlihatkan itu.. Itu adalah salah satu hal kenapa aku kagum pada Kaoru-kun. Pamer? Tidak, Kaoru-kun bukan anak yang suka pamer. Tapi dari yang kudengar dia disebeli oleh anak perempuan di kelasku. Tapi kok aku tidak, ya??
Coba kutebak? Kalian kira aku mengenal Kaoru-kun dekat. Salah besar. Kami selama ini belum pernah bertegur sapa. Bahkan seingatku kami sama sekali belum pernah mengobrol. Entah mengapa aku sangat mengaguminya. Dengan pribadiku yang cenderung diam, tidak pernah memulai pembicaraan lebih dulu, especially with boys. Aku sama sekali belum mengenalnya. Aku pengecut? Memang, aku tak pernah mengatakan kalau aku berani. Tapi, hei.. Bila dengan siswa laki-laki lainnya setidaknya aku pernah berbicara, walaupun hanya beberapa patah kata dan aku tidak yakin mereka mendengarkanku. Berbeda dengan Kaoru-kun, saat pembagian kelompok kerja kalau aku sedang dapat “sial” dan harus sekelompok dengan Kaoru-kun, kami sama sekali belum pernah berbicara. Tapi kenapa aku mengaguminya? Tanyalah pada rumput yang bergoyang.. (#plak..)
Aku terkadang menjadikannya “patokan” yang harus ku lampaui. Patokan nilai maksudnya. Pokoknya aku ingin mengalahkannya. Aku sangsi apakah Kaoru-kun mengenalku. Aku tahu kami sekelas, tapi aku tak yakin apakah dia mengenalku. Pernah beberapa kali aku bertanya-tanya dalam hati ‘pernahkah sekali saja dalam hidupnya, aku terlintas dalam pikirannya’. Ah, sudahlah tak ada gunanya memikirkan itu. Nee, Kaoru-kun..
Klub Yomu no Hon adalah klub kecil. Tidak seperti klub kenkoo, klub shinbun, klub kagaku, klub dorama, dan klub shizen. Klub ini berada langsung di bawah pengawasan gakuen, tepatnya milik toshoushitsu. Tapi setidaknya ini tetaplah sebuah klub. Aku, Kin, dan Sakura sudah mendaftar sayangnya tidak ada pemberitahuan lebih lanjut. Tapi pada suatu hari..
“Eh, kalian ikut klub Yomu no Hon tidak?” tanya seorang anak perempuan sebayaku, tapi aku tidak tahu namanya. Saat itu Aku, Kin, Sakura, dan Tayuya sedang makan di kedai Teuchi ji-san. Ramen di Ichiraku ramen ini enak lho. (#promosi..)
“Ikut sih, tapi..” jawabku tapi menggantung.
“Ya, udah. Kalian udah mendaftarkan? Sekarang kalian tulis nama kalian dan nomor yang bisa dihubungi..” katanya lagi pada kami.
Akhirnya kami mendaftar saat itu, sampai-sampai..
From : 08xxxxxxxxx
Besok Yomu no Hon akan mengadakan pertemuan. Di Toshoushitsu. On time, ya!!
Dan kini aku dan Kin berada tepat di depan pintu Toshoushitsu. Aku ragu akan masuk atau tidak. Tapi akhirnya aku dan Kin masuk.
Grekk..
Masih ingat pada ekskulku yang kemarin. Ternyata ekskulku ini akan ikut dalam Konoha no Omatsuri. Asyik, aku ingin sekali ikut. Ekskulku ini adalah bermain musik. Geijutsu itulah kami menyebutnya. Pertamanya aku, Kin, dan Tayuya sama sekali tidak ada niat untuk mengikutinya, walaupun ingin. Tapi jadinya kami ikut tampil. Uh, ini penampilan pertamaku.. Aku takut..
Saat seminggu sebelum Omatsuri, kami berlatih intensif selama seminggu itu. Wow, pertamanya memang sepertinya tidak mungkin aku menghafal nada-nada ini selama seminggu. Tapi, ternyata lama-kelamaan bisa. Bahkan tanpa sadar aku mulai menikmati peranku berada disana. Aku tidak begitu peduli kami berlatih hanya untuk 8 menit pertama saat Omatsuri. Karena selama kami bermain bersama-sama dengan bagus, itu cukup membuatku senang dan bangga. Rasanya mendengar alunan musik ini aku bersemangat. Aku tak peduli selama kami bermain bersama-sama itu sudah cukup bagiku, lebih dari cukup.
KONOHA OMATSURI tiba..
“Kau lama sekali, aku sudah menunggu tahu..” kata Kin padaku. Saat ini kami berada di depan sekolah, dengan menggunakan Kimono. Aku tak berani melihat kemana-mana, yang kupikirkan sekarang adalah cepat-cepat masuk ke gerbang sekolah. Yah, bayangkan saja, baru 2 jam yang lalu kami pulang ke rumah dan tepat jam 2.30 sore ini kami harus ke sekolah lagi memakai KIMONO. Bukan masalah sih, tapi saat ini ada beberapa anak yang belum pulang dan hari ini adalah hari Sabtu, dan kami harus memakai Kimono ini. Aku malu.. Malu banget.. Uhh..
“Gomen na, tadi aku berangkat dari rumah jam 2 pas, jadi sampai sini telat.” Ujarku sambil menghampirinya.
Sekolah cukup sepi, tapi ada beberapa anak yang belum pulang. Uh, dan kebanyakan itu para senpai. Aku bahkan tidak yakin teman-temanku sesama geijutsu sudah datang. Wah, sepertinya akan hujan. Padahal matahari masih bersinar. Aneh.
“Ikuze, masuk.. Mau hujan nih..” kataku sambil berjalan menuju pintu gedung Chuusin, salah satu gedung inti yang berada di lingkungan KIHS.
SKIP TIME..
“Yosh, kita akan tampil. Ganbatte..” kata Yohara-senpai, Yohara Shinosuke adalah senpai kami di geijutsu.
“YOSH..” ujar kami bersamaan.
Masuklah kami di sebuah Tatemono. Disana telah tertata, alat-alat musik yang akan kami mainkan. Tatemono ini gelap, kurasa memang sengaja digelapkan mungkin. Yokatta ne, setidaknya itu bisa meredam penyakit nervousku. Dan untungnya juga kami tampil di awal acara, yah kita jadi pembuka, jadi belum banyak yang datang. Terlihat di depan kami hanya ada segerombolan anak perempuan dan segelintir anak laki-laki. Yokatta, aku benar-benar lega.. Yah biar tak ada yang lihat tak apa, toh ini juga baru pembukaan. Dan tadipun hujan deras, jadi mungkin banyak yang akan berangkat terlambat.
Dan dimulai. Suara alat musik itu mengalun dengan indah (menurutku -entah menurut orang lain). Yup, Hajimari no Uta memang lagu yang membuatku semangat, sangat bersemangat. Aku bahkan sempat melupakan ketakutanku. Dan lagu diakhiri dengan cukup baik, walau ada yang salah nada. Yah, setidaknya berhasil. Bahkan saat keluar panggung saja, tanganku sudah gemetaran. Telat banget, ya. Perasaan tadi biasa saja lho. Aku berharap sih, Kaoru-kun tidak melihatku. Te-he. Tapi aku senang sekali, kau tahu apa yang kuinginkan saat itu, bermain lagi..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Me and Them Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare