“Waktu sudah menunjukan jam
06.46, lalu dimana MINNA-SAN” gumamku dalam hati frustasi.
Aku datang jam 06.20 dan karena
tadi malam tidak ada pemberitahuan lewat mail,
jadi aku melewati gerbang tengah, bukan seperti biasanya melewati gerbang
samping. Aku sengaja lewat situ agar bisa melihat di papan pengumuman bila kyoushitsu
kami pindah ruang.
Dan benar seperti dugaanku. Pindah ke gedung Chuushin. Aku
menunggu sampai 20 menit lebih tak ada orang yang datang. Sepertinya Minna-san
mengira kelas kita masih di gedung Seichou. Aku pun segera bergegas ke sana.
Benar kan apa kataku, dari jarak
10 meter sudah terlihat para otoko duduk-duduk di luar. Uh.. Terlihat di dalam
(mantan) kyoushitsu kami, Kin, Hinata, Karin dan Rin. Uh, aku menatap mereka
dengan pandangan sedikit kesal. Well,
bukan salah mereka sih. Tapi aku sedang kesal. Dengan cepat kuutarakan maksudku
kesana.
“Hee, iya kah? Beneran?” tanya
Shion kepadaku.
“Tadi sih, aku lihat di papan
pengumuman sih begitu, tapi enggak tahu juga kalau aku salah lihat.” Jawabku
sambil beralasan.
“Ya udah biar kami lihat dulu..”
ujar Rin dan Karin sambil bergegas pergi.
“Pantas saja aneh, kau kan selalu
berangkat awal. Aku kira kau tidak masuk, mengingat kau kemarin sakit.” komentar
Kin kepadaku.
Well, kemarin aku memang sakit.
Sekarang pun masih sakit. Dan setelah menunggu cukup lama, akhirnya kami
mendapat mail dari Shion bahwa kelas
kita memang pindah. Well apa yang ku
bilang.. So we move on..
“Harusnya kau tidak memberitahu
kami, jadinya semua tidak tahu, jadi kelas kita tetap di gedung Seichou.”
Seseorang mengatakannya padaku.
Well, bisa sih. Toh aku juga suka pada
kelas kami yang dulu. Rasanya bagaimana begitu. Tapi kalau aku tidak memberitahukan mereka. Nanti justru akan
menjadi masalahkan, Nee..
“-ta akan ikut pementasan sebuah
dorama yang diselenggarakan oleh klub dorama di KIHS ini, yang berjudul ‘Oni’,
jadi kuharap para kouhai yang bisa ikut untuk berpartisipasi.” jelas
Yohara-senpai dengan semangat. Aku tidak begitu tahu yang membuatnya
bersemangat seperti itu.
.
.
.
Aku, Kin dan Tayuya hanya bisa
saling memandang. Apakah kami harus ikut. Saat Omatsuri kami sudah ikut. Tapi
aku ingin ikut. Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk ikut, setelah Sabaku
Temari meng-mail kami untuk ikut. Well, sebenarnya atas permintaan kami
juga sih..
Setelah itu hampir setiap hari
kami berlatih. Aku tidak keberatan toh, ini sangat menyenangkan. Seperti yang
selalu aku katakan. Bermain bersama-sama seperti ini sangatlah membuatku
semangat. Dalam artian semua personil Geijutsu hadir. Karena satu hilang, rasanya
jadi berbeda. Beberapa hari setelah itu, kami berlatih bersama dengan klub
Dorama. Saat ini aku sedikit kesal. Habis gara-gara ini kami terusa pulang
sedikit sore. Dan tibalah saat itu..
Pentasnya tidak diadakan di
sekolah lagi. Karena ini adalah acara ekstern. Maka dari itu Yohara-senpai
sangat bersemangat, karena ini pertama kalinya klub kami -setidaknya- tampil di
acara ekstern. Diadakan di tengah kota, di Konoha
Centre Hall. Sejujurnya tempat ini cukup terkenal karena sering untuk
acara-acara seperti ini, dan seharusnya letaknya yang sangat tengah kota,
tempat ini dikenal orang. Tetapi nyatanya, banyak yang tidak tahu letak KHC
ini.
Aku tidak begitu gugup seperti
saat Omatsuri. Tapi bukan juga aku cukup relax.
Tapi karena aku harus benar-benar fokus pada acara ini. Kami mengiringi, tentu
saja. Bukankah itu tugas Geijutsu dalam sebuah pentas.. Dan kami harus
benar-benar fokus. Walaupun ruangan itu cukup gelap, dan mata kami sedikit
kriyip melihat nada-nada yang tertulis di kertas kami.
But,
well. The show must go on, doesn’t it?? So everything is well, until the last..
“Yokkata ne..” gumamku tepat saat
kami selesai memainkan lagu terakhir. Dan hari itu adalah salah satu hari
terindah dalam hidupku.. (Apakah aku berlebihan, Well itulah yang kurasakan..)
Tak terasa sudah satu tahun aku
berada di kelas 1.D ini. Owari no tesuto pun sudah berakhir, hanya tinggal
pembagian laporan. Dan artinya aku akan berpisah kelas dengan nakama-nakama ku
tercinta. Yah, walaupun aku bilang tentang kelasku itu bla-bla, tetap saja
selama satu tahun ini mereka menorehkan tinta persahabatan yang cukup manis.
Dan hari ini kami akan mengadakan Shitashii no yoru. Sebuah malam yang akan
semakin mengeratkan tali persahabatan kami. Kami mengadakannya di dekat Fuji no
yama. Tempatnya cukup dingin dan sejuk. Kami menginap di sebuah ryokan milik
salah satu tomodachi.
Semuanya berjalan cukup lancar.
Sangat lancar. Kami berjalan-jalan di sekitar daerah itu. Mengunjungi beberapa
tempat wisata. Dan klimaksnya ada pada malamnya. Benar-benar Shitashii no yoru.
Kami makan bersama dengan barbeque
yang kami buat (actually, aku dan
onna-tachi sama sekali tidak membantu, haha). Setelah itu kami saling bertukar
gifuto sambil melantunkan sebuah uta. Lalu kami saling membicarakan sesuatu.
Banyak yang kami bicarakan, dari masalah kelas sampai membicarakan senpai yang
sedikit keterlaluan.
“Yo, aku ingin membicarakan
sesuatu pada kalian..” Hana memulai pembicaraan, dia memang cukup talkactive. Kami pun segera memasang
telinga rapat-rapat.
“Aku kasihan pada seseorang di
kurasu kita. Hito-kun, aku tak bisa membayangkannya bila dia tidak sekelas
dengan kita lagi. Tak ada yang mengerti dia.” Lanjutnya.
Ichijou Hito, adalah salah satu
otoko di kelas kami. Bukannya gimana atau gimana, dia memang rada aneh. Dan karena
sikapnya ini, dia jadi sering diperalat oleh otoko-tachi di kelas. Karena
itulah dia menjadi Iinchou no kurasu. Hal ini justru mempermudah diperalat, dan
hebatnya dia sama sekali tidak mengeluh. Kami hanya berpikir bila nanti kami
berbeda kelas dengan dia, dia aka semakin diperalat. Menurutku, otoko-tachi di
kelasku itu tidak terlalu ‘jahat’. Bagaimana nanti kalau sudah bertemu dengan
Nagano Mamoru, otoko kelas sebelah yang cukup menyebalkan, yah walaupun dia
eksis.
Kalau menurutku, Hito-kun mau
mengerjakan sesuatu yang disuruh, karena dia hanya ingin keberadaannya itu ada.
Setidaknya dengan melakukan hal-hal yang mendokusei naa itu, dia merasa ada
dalam kelas, merasa dia juga salah satu anggota kelas itu. Merasa dia exist di kelas itu, exist dalam artian ada lho bukan eksis itu. Itu sih menurutku, gak
dong, ya udah gak usah dipikirin.
Kukira akan sedikit berat untuk
dia. Otoko-tachi di kelas pun berkata mereka tidak ada niat untuk
memperalatnya, memang mereka juga merasa aneh dengan Hito-kun. Saat tesuto pun,
dia tidak mengerjakan lembar kerjanya, itukan keterlaluan. Bukan apa lho, tapi
kan kalau dipikirkan lagi, mana ada orang yang tidak mengerjakan lembar
kerjanya. Mending kalau hanya satu mata jugyou, karena lupa. Ini hampir
semuanya. Kami-sama..
“Jadi, besuk siapapun
yang mungkin sekelas dengan Hito-kun, setidaknya bisa membantunya. Bantu
beradaptasi.” Ucap Hana memberi kami wejangan.
0 komentar:
Posting Komentar