Gakuen no Oyasumi..
Tadaaaaa…
Hah, walau oyasumi tetap saja aku
harus masuk ke gakuen. Bukan untuk belajar tentunya, tapi ada Kaigou suru. Aku
ikut dalam kepanitiaan tertentu. Yokatta ne.. akhirnya, walau sekarang aku agak
nyesel gara-gara ini oyasumi ku terganggu. Hahh..
Selain itu kami juga masuk untuk
mokuroku. Dan saat itu aku dengan watashi no tomodachi memutuskan untuk main.
Dan kau tahu hari ini,
benar-benar indah. Cukup indah. Karena aku bisa melihat Kaoru-kun sekali lagi.
Te-he.. Cukup-cukup, aku cuma kagum, okay.. Ah, aku akan merindukan mereka,
terutama Kaoru-kun.. Ahhhhhhhhhhhhh, CUKUP..
AHHHHHHHHHHHHHHHHH…….
Mimpi
apa aku semalam?
Hari ini adalah hari pertama
masuk Gakuen. Yah, kami akan kembali lagi belajar. Dan tentunya dengan teman-teman yang berbeda. Dan kelas
yang berbeda.
Berbeda.
Berbeda.
Tapi tidak dengan yang satu ini..
Kenapa aku kembali sekelas dengan
Kaoru-kun. Menurutmu itu adalah anugrah atau bencana. Dari sekian kelas kenapa
harus satu kelas lagi. Huft, padahal aku lebih memilih sekelas dengan Zero-kun.
Eh, justru yang ada Kaoru-kun. Kalau begini bagaimana caranya aku melupakannya.
Aduh.. Walau begitu, aku juga bersyukur bisa sekelas lagi dengannya.
Satu hal lagi dengan kelas ini.
Aku belum bisa beradaptasi. Kebanyakan dari orang-orang yang ada disini aku
sama sekali belum mengenalnya. Kalaupun yang sudah ku kenal, aku rasanya tidak
bisa sampai ke standar pertemanan mereka. Kagok sendiri, apalagi dengan sikapku
yang cukup pendiam ini. Jadi aku kerasa kayak orang asing disini. Walaupun ada
3 orang temanku yang lain. Natsu Hime, Abarai Ichira, Yubeo Miu. Tapi aku tidak
begitu dekat juga.
Dan jangan lupa tentang keadaan
sekolah. Ada banyak kouhei baru.. Yay, kita jadi senpai. Walau seperti aku
tidak cocok untuk menjadi senpai. Hihi..
Aku tahu aku sama sekali tidak
mengenalnya. Sama sekali tidak mengenalnya seperti yang aku inginkan. Sama
seperti dia yang juga tidak mengenalku. Sama sekali tidak. Harusnya aku
berpikir dua kali untuk menyukainya. Sayang, aku tak pernah berhenti. Sama
sekali tak berhenti, walau akku tahu segalanya hanya akan berakhir begini.
Apakah perasaanku hancur? Tidak, aku hanya tertawa miris, seakan jawaban ini
sudah aku ketahui sejak lama. Sudah sejak lama.
Hei, apa kau bertanya, ada apa
denganku? Kenapa denganku? Hahaha, ini hal yang biasa. Semuanya akan berakhir
seperti ini. Tapi aku tak pernah mau berhenti menyukainya. Kau tahu aku sedang
membicarakan siapakan? Iya, betul, bocah satu itu selalu membuatku begini.
Kaoru Tsukiyomi, pintar sekali dia membolak-balikkan perasaanku. Huh, salahku
juga sihh..
Ini berawal dari kemarin, saat
aku sedang mengobrol dengan temanku, dan topik utama kami adalah dia. Ya, dia.
“Eh, Akira-chan, aku punya suatu
rahasia, tapi jangan beritahu siapa-siapa.” kata seorang temanku, Mikan Mezuki.
Dia juga salah satu teman chuugakusei-ku. Maka dari itu, dia tahu tentang
Kaoru-kun.
“Apa? Apa?” Excited? Yes, I am. Walau
aku mencoba menutupinya.
“Aku tahu Kaoru-kun suka pada
siapa?”
“Siapa? Kau?” tanyaku sambil
bercanda. Hem, beneran juga tak apa kog.
“Bukanlah. Itu.. Hikari,
Aki-chan.”
Ohh, Hikari Ookiyama. Sebenarnya itu bukan hal
baru, aku tak begitu terkejut. Memang pernah ada rumornya sih. Seorang Kaoru
Tsukiyomi menyukai seseorang dari geng populer di kelas. Setelah kupilih-pilih,
memang hanya Hikari yang memenuhi syarat bibit bebet bobot-nya. Yang membuatku
sedikit terkejut adalah Kaoru bener-benar menyukainya. Sepertinya memang
begitu. Aku tak tahu Mikan dapat informasi darimana, tapi sepertinya dapat
dipercaya. Toh, dipikir pakai logikapun memang dapat diterima akal.
Kabarnya pun akhir-akhir ini,
tepatnya saat ichinensei, Kaoru-kun juga menyukai seseorang. Namanya Kagaya
Tenshi. Seperti namanya, dia memang pantas disebut gadis yang cukup menarik.
Dia satu ekskul dengannya, Shuukyoo. Tapi jika melihat dari karakter mereka
berdua, jujur tidak begitu cocok. Tapi jika memang Kaoru-kun bisa menjadi lebih
baik dengan bersamanya, tak apa kog. Sayang sih, Kaga-chan sepertinya sudah
memiliki ‘seseorang’nya sendiri. Entahlah.
“Oh, pernah ada rumornya, tapi
nggak nyangka juga, kalau bener.” Responku pendek, hampir seperti dugaanku sih.
“Jangan kasih tahu siapa-siapa,
yaa.”
“Ya, emang mau ngasih tahu siapa
lagi.”
Dan
berakhirlah percakapan itu dengan perasaanku yang tak menentu.
Seperti yang pernah kupikirkan
selama ini. Ninensei. Di tahun ini aku sama sekali tidak punya teman. Semua
nakama-ku dulu, telah sibuk dengan kesibukkannya sendiri. Ada yang sibuk dengan
soshiki mereka sendiri. Yah, bukan salah mereka sih. Salahku juga yang memang
tidak punya kesibukan.
Walau begitu aku juga memiliki
soshiki. Memang hanya soshiki minor. But
it’s okay, I proud to be one of them. Inshou-bu da yoo.. Memang bukan
seperti soshiki mayor, tapi kita seneng-seneng disana.
Tapi kali ini.. Boku wa senpai da..
So, kami membuka pendaftaran baru bagi para kouhai. Sedikit takut, tak banyak
yang mendaftar. Tapi tak apalah, takdir soshiki minor. Toh, nakama-nakama
nigumi yang masih ada cukup banyak, setidaknya lebih banyak dari pada tahun
yang lalu. Kami masih bisa bertahan. Dan akan mencoba hal-hal yang menyenangkan
dari sekarang, setidaknya aku berharap pada Kumochi Kin, kaichou kami.
Setelah
beberapa zu yang jadi, kami pun menempelkannya di beberapa kyoushitsu. Berlari
ke satu kelas ke kelas yang lainnya. Naik turun, dari satu lantai ke lantai
lainnya. Kau tahu aku sangat bersemangat saat itu. Setidaknya aku mau merasa
penting, walaupun di kenyataan aku tidak sepenting itu. Tapi setidaknya berilah
aku kesempatan, Kami-sama. Biarkan seorang Akira Tanaka melakukan hal yang
diinginkannya. Aku bukanlah mereka. Tapi bisakah jadikan aku sebuah bintang..
Onegai..
0 komentar:
Posting Komentar